Mini-Mental State Examination to Assess Cognitive Function in Elderly

Latar belakang: Seiring bertambahnya usia akan menyebabkan penurunan fungsi sistem tubuh, salah satunya kognitif. Terganggunya kognitif pada lansia dapat berupa gangguan berbahasa, kehilangan memori jangka pendek maupun panjang, juga disorientasi waktu dan tempat. Berdasarkan hasil pra survei yang dilakukan di Rojin Home Itoman Teinsagu No Ie Jepang didapatkan bahwa jumlah sebanyak 35 18 menderita demensia.
 Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran menggunakan instrument Mini Mental State Examination.
 Metode: metode pemelitian deskriptif kuantitatif. Teknik pengambilan sampel penelitian teknik total sampling. Terdapat 33 sebagai responden.
 Hasil: Hasil menunjukkan sebagian besar responden dengan kategori lanjut tua (75-90 tahun) 24 (72,7%), dominan berjenis kelamin perempuan sejumlah 21 (63,6%) mengalami sedang 19 (57,6%). Seluruh (100%) benar perintah pengulangan kata, 29 (87,9%) tentang menutup mata. Hal tersebut berarti baik penilaian bahasa kata sederhana. Tetapi 20 (60,6%) mendapat nilai 0 pertanyaan kalkulasi/perhatian.
 Kesimpulan: Penurunan merupakan penyebab terbesar terjadinya ketergantungan terhadap orang lain merawat diri sendiri akibat ketidakmampuan dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Perawat mengkajinya MMSE agar segera terapi.
 
 Kata kunci: Fungsi Kognitif; Demensia; Lansia; MMSE